lebah


   “LEBAH MADU DALAM PERSEPEKTIF AL QURAN
STUDI KOMPARATIF TANTOWI JAOHARI DAN HARUN YAHYA”

I.          Latar Belakang Masalah
                 Allah menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Hal ini telah jelas dituliskan dalam QS. Adz-Dzariyat :56. Di dalam ayat lain, QS. Al-Baqarah: 30, disebutkan bahwa manusia dihantar ke bumi untuk ditugaskan sebagai kholifah, bertugas memelihara bumi dan seisinya dengan baik. Dari kedua ayat tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa untuk dapat beribadah kepada Allah dengan baik, manusia hendaknya tetap memelihara bumi dan seisinya dengan baik. Bumi merupakan bagian dari alam semesta yang berisi berbagai makhluk ciptaan Allah SWT. Allah berfirman dalam ayat-Nya, QS. An- Nahl :12
وَسَخَّرَلَكُمُ اللَّيْلَ وَالْنَّهَارَوَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَوَالْنُّجُومُ مُسَخَّرَاتٌ بِأَمْرِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَرُوْنَ(12)
Artinya “Dan Dia (Allah) (menundukkan pula apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macam. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.”
              Dari ayat di atas, dapat kita ambil salah satu penafsiran bahwa dengan adanya berbagai macam makhluk yang bertebaran di muka bumi, hendaknya manusia dapat mengambil pelajaran. Maksudnya adalah manusia dapat memperhatikan fenomena alam, baik dari makhluk hidup maupun tak hidup. Dengan fenomena alam ini, manusia dapat mengambil hikmah baik dari sifat-sifat yang baiknya untuk dapat ditiru dan sifat- sifat buruknya untuk dapat dihindari. Dalam memperhatikan fenomena alam yang terjadi, manusia memerlukan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan berperan penting dalam mengolah, menginterpretasi, dan memanfaatkan hasil pemikiran terhadap fenomena alam, untuk kemudian digunakan sebagai alat pemenuhan hidup manusia.
              Dalam mengambil pelajaran dari fenomena alam pun demikian. Untuk mendapatkannya, manusia dapat menggunakan ilmu pengetahuan sebagai alat pendekatan melalui berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti matematika, sains, ilmu sosial, ilmu politik, ekonomi, dan pendidikan. Salah satu fenomena alam yang patut menjadi perhatian manusia adalah keajaiban lebah madu. Lebah madu adalah salah satu dari sekian banyak makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT yang diberikan banyak kemampuan.
              Kemampuan ini dapat terlihat ketika bagaimana mereka dapat berorganisasi dengan baik, membuat sarang dengan penuh ketepatan dan keindahan artistik, berkomunikasi dengan efektif, dan menghasilkan produk yang tidak hanya berguna bagi koloninya sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi makhluk hidup lainnya.
              Mereka tidak mungkin dapat hidup dengan demikian teraturnya tanpa adanya sifat keteraturan yang diberikan oleh tuhan semesta alam, Allah SWT. Allah berfirman dalam al-Quran, QS. An-Nahl 68-69 :

وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًاوَمِنَ الشَّجَرِوَمِمَّايَعْرِشُونَ (68) ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلاًيَخْرُجُ مِن بُطُونِهَاشَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ(69)
Artinya “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia.” (QS.16:68)“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman(madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan.”(QS. 16:69)
              Kebenaran Al-Quran sifatnya pasti namun banyak manusia yang tidak mau menerima kebenaran itu karena mereka tidak faham maksud Al Quran, Tantowi jaohari adalah seorang mufasir yang menjelaskan Al Quran dengan menonjolkan dari segi sainnya sehingga ayat-ayat Al Quran yang berhubungan dengan keilmuan dia jelaskan dengan rinci. Selain Tantowi jaohari, Harun yahya adalah seorang ilmuwan yang serius mendalami isi kandungan Al-Quran dan di tungkan pada sebuah karya ilmiah yang bisa di cerna oleh semua kalangan manusia sehingga manusia bisa mengkaji Al Quran dengan mudah.
Selanjutnya penulis ingin mengajak pembaca untuk bertafakur sejenak memikirkan apa yang telah diciptakan Allah tentang alam, khususnya tentang makhluk cerdas nan kreatif, lebah madu. Sesungguhnya “Merenung sesaat adalah lebih baik daripada ibadah satu tahun” (Rosulullah SAW). Di dalam karya tulis ini InsyaAllah akan pembaca dapatkan bagaimana kita memahami tentang kehidupan lebah madu dan memperoleh wawasan tambahan sebagai bahan inspirasi tentang bagaimana kita harus hidup untuk beriman.
              Karena alasan-alasan tersebut dan didasari oleh adanya kebutuhan untuk memberikan penekanan yang lebih pada peningkatan kulitas keimanan umat islam kepada Allah SWT, maka penulis mencoba memberikan gambaran mengenai  karya tulis yang berjudul :

“LEBAH MADU DALAM PERSEPEKTIF AL QURAN
STUDI KOMPARATIF TANTOWI JAOHARI DAN HARUN YAHYA”

II.      Rumusan Masalah.
              Bertitik tolak dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah :
1.      Bagaimana kajian ilmiah tentang lebah madu ?
2.      Bagaimana pandangan al-Quran tentang lebah madu ?
3.      Bagaimana pandangan Tantowi jaohari dan  Harun yahya tentang lebah madu dalam Al-Quran ?
4.      Bagaimana studi komparatifnya antara Tantowi jaohari dan  Harun yahya tentang lebah madu ?
5.      Pelajaran apa yang dapat diambil dari kajian ilmiah dan al-Quran tentang lebah madu ?

III.   Batasan Masalah
              Tanpa mengurangi substansi dan tujuan yang ingin dicapai, dalam karya tulis ini penulis membatasi hanya pada kajian al-Quran dan ilmiah tentang lebah madu dan karakteristik khusus dari lebah madu yang dapat diambil pelajarannya bagi manusia dalam pendekatan pemikiran Tantowi jaohari dan Hrun Yahya.

IV.        Tujuan Penelitian
              Tujuan penelitian di dalam karya ilmiah merupakan target yang hendak dicapai melalui serangkaian aktivitas penelitian, karena segala yang diusahakan pasti mempunyai tujuan tertentu yang sesuai dengan permasalahannya.
              Sesuai dengan persepsi tersebut dan berpijak pada rumusan masalah yang telah disebutkan, maka penelitian ini mempunyai tujuan :
1.      Memberikan informasi kepada umat manusia tentang keunikan kehidupan lebah madu.
2.      Memberikan wawasan bagi umat manusia untuk dapat mengambil pelajaran dari perilaku hidup lebah madu.
3.      Meningkatkan keilmuan, keimanan, dan ketakwaan kepada AllahSWT.

V.    Metode Penelitian
V.I.     Penentuan Populasi dan Sampel
              Populasi menurut Suharsimi Arikunto adalah “keseluruhan subyek penelitian” Jadi populasi itu bersifat umum dan meliputi berbagai keadaan,
Sedangkan pengertian mengenai sampel menurut Suharsimi Arikunto adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti” 
              Adapun jenis sampel yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan proporsional sampel, menurut Sutrisno Hadi, berpendapat bahwa:
Proporsional sampel, jika populasi terdiri dari beberapa sub populasi yang tidak homogen dan tiap-tiap sub populasi akan diwakili dalam penyelidikan, maka pada prinsipnya ada dua jalan yang ditempuh :
  1. Mengambil sampel dari tiap-tiap sub populasi tidak memperhitungkan besar kecilnya sub populasi, atau
  2. Mengambil sampel dari tiap-tiap sub populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi itu.” 
              Untuk mengumpulkan data peneliti harus menentukan responden yang akan diteliti. Responden merupakan penjawab dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti. Data-data tersebut bisa menjadi data primer ataupun data skunder menurut kualitas data yang diberikan oleh responden tersebut.

V.II.   Metode Penulisan
         V.II.I.  Fokus Kajian
              Fokus kajian karya tulis ilmiah ini membahas tentang pandangan Tantowi jaohari dan Harun Yahya tentang lebah madu dalam al-Quran.
         V.II.II.  Teknik Penulisan
              Teknik penulisan yang digunakan penulis dalam penyusunan karya tulisi ini adalah dengan mengkaji secara ilmiah tentang kehidupan lebah madu dalam al-Quran secara deskriptif, kemudian menganalisis sifat-sifat lebah madu yang dapat diambil pelajarannya bagi manusia dengan menghubungkannya dengan konteks kehidupan manusia.
         V.II.III.  Metode Pengumpulan Data
              Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah telaah literatur yaitu dengan mempelajari berbagai literatur seperti buku, jurnal, al-Quran, hadits, dan internet.

       V.II.IV. Teknik Analisis Data
              Analisis data dilakukan dengan cara menelaah data yang diperoleh dari studi literatur dengan cara menggabungkan teori dan pendapat di dalam buku atau literatur lainnya dan analisis penulis. Langkah selanjutnya adalah menyederhanakan data tersebut dalam bentuk yang mudah dibaca, dipahami, dan dipresentasikan sehingga pada intinya diarahkan pada upaya mencari jawaban atas permasalahan yang dikaji

VI.    Sistematika Pembahasan
              Sistematika pembahasan merupakan rangkuman sementara dari sisi skripsi, yakni suatu gambaran tentang isi skripsi secara keseluruhan dan dari sistematika itulah dapat dijadikan satu arahan bagi pembaca untuk menelaahnya. Secara berurutan dalam sistematika ini adalah sebagai berikut :


BAB I    PENDAHULUAN
              Dalam bab pendahuluan ini dikemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, definisi operasional dan sistematika pembahasan.
BAB II     BIOGRAFI TANTOWI JAOHARI DAN HARUN YAHYA
              Dalam bab ini dikemukakan tentang Biografi Tantowi jaohari dan harun yahya dimana Tantowi jaohari adalah seorang mufasir dan Harun yahya seorang  ilmuwan dan  kedua orang ini oleh penyusun dijadikan pebanding dalam Kajian tentang lebah madu.
BAB III    KAJIAN TENTANG LEBAH MADU
              Dalam bab kajian ini dikemukakan tentang Kajian tentang lebah madu yang meliputi: Al-Quran Surat An-Nahl ayat 68-69, Pengertian An-Nahl dalam Al-Quran, Kajian Al-Quran Mengenai Lebah Madu, Organisasi Lebah Madu, Kajian Ilmiah Mengenai Lebah Madu, Struktur atonomi dan pungsi tubuh lebah madu, fisiologi lebah madu, aktivitas lebah madu, komunikasi antar lebah madu dan produk lebah madu.
BAB IV PANDANGAN TANTOWI JAOHARI DAN HARUN YAHYA TERHADAP LEBAH MADU
            Dalam bab ini akan di jelaskan pengertian lebah madu menurut Tantowi jaohari dan Harun yahya sekaligus perbedaan pendapat kedua orang tersebut yang meliputi : Pengertian Lebah Madu menurut Tantowi jaohari, Pengertian Lebah Madu menurut Harun Yahya,  Perbandingan Pemikiran Tantowi jaohari dan Harun yahya tentang lebah madu
BAB V    KESIMPULAN DAN SARAN
              Dalam bab terakhir ini akan disajikan tentang kesimpulan sebagai hasil dari penelitian dan dilanjutkan dengan saran-saran yang sekiranya dapat dijadikan bahan pemikiran bagi yang berkepentingan.
VII. Jadual Penyelesaian
     Penyelesaian skripsi  ini direncanakan berlangsung selama satu semester, adapun tentang tahapan dan rentang waktu penelitian dapat dilihat di bagan berikut:
TAHAP PENYESAIAN
BULAN
1
2
3
4
5
6
7
Penyusunan Proposal







Pemantapan dan Seminar Proposal







Pengumpulan Data







Pembacaan/ Analisis data







Penyusunan Penelitian







Penyajian Hasil Penelitian







     Perlu dijelaskan bahwa jadual ini tidak bersifat mengikat karena boleh jadi salah satu tahapan atau rinciannya berlangsung lebih cepat atau lebih lama. Selain itu, boleh jadi pula ada tahapan atau rinciannya yang berlangsung bersamaan dengan tahapan atau rinciannya yang lainnya.
RANCANGAN OUTLINE
DAFTAR ISI                                                                                                                                                          
ABSTRAK 
PERSETUJUAN KOMISI PEMBIMBING                                                             
LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS
MOTTO
RIWAYAT HIDUP PENULIS
KATA PENGANTAR 
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
              1.1 Latar Belakang 
              1.2 Rumusan Masalah 
              1.3 Tujuan Penelitian 
              1.4 Kerangka Pemikiran
              1.5 Langkah-langkah Penelitian
BAB II BIOGRAFI TANTOWI JAOHARI DAN HARUN YAHYA
2.1  Biografi Tantowi jaohari
2.2  Latar Belakang Pemkiran Tantowi jaohari dalam menafsirkan al-Quran
2.3  Metode dan Corak Pemikiran Tantowi jaohari
              2.2 Biografi Harun yahya
              2.3 Metode dan Corak Pemikiran Harun Yahya

BAB III KAJIAN TENTANG LEBAH MADU
              3.1 Al-Quran Surat An-Nahl ayat 68-69
              3.2 Pengertian An-Nahl dalam Al-Quran
              3.3 Kajian Al-Quran Mengenai Lebah Madu
              3.4 Organisasi Lebah Madu
              3.5 Kajian Ilmiah Mengenai Lebah Madu
              3.6 Struktur Anatomi dan Fisiologi Lebah Madu
              3.7 Aktivitas Lebah Madu
              3.8 Produk Lebah Madu
BAB IV PANDANGAN TANTOWI JAOHARI DAN HARUN YAHYA TERHADAP LEBAH MADU
              4.1 Pengertian Lebah Madu menurut Tantowi jaohari
              4.2 Pengertian Lebah Madu menurut Harun Yahya
              4.3 Perbandingan Pemikiran Tantowi jaohari dan Harun yahya tentang lebah madu

BAB V PENUTUP
              5.1 Kesimpulan
              5.2 Saran-saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


DAFTAR KEPUSTAKAAN
-----Yahya, Harun. 2002.Arsitek Alam. CD Pembelajaran untuk masyarakat umum.
-----Abdul Karim Najib al-Khatib (1994). Madu lebah ubat yang turun bersama wahyu (terj: ) Selangor: Pustaka Ilmi.
----Abu Hamid al-Ghazali (2002). Rahsia kejadian makhluk. (ter: ). Kuala Lumpur: Crescent News.
----Ibn Qayyim al-Jauziyah (1998). al-Tibb al-Nabawi. (ter: ). Selangor: Pustaka Ilmi.
----Dr. Muhammad saqa al-‘id (2010). Pengobatan dengan madu.jakarta timur.pustaka al kautsar.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kedudukan Tasawuf Dalam Syari`at Islam

Islam Sebagi Produk Budaya

Landasan Pendidikan dan Asas Pendidikan di Indonesia