KONSEPSI MANUSIA DALAM SUDUT PANDANG ISLAM



Konsepsi manusia dalam sudut pandang islam
DISUSUN OLEH
JAJANG ABDUL HAMID

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik.Makalah ini saya susun sebagai tugas mata pelajaran Pendidika agama islam, dengan judul Konsepsi islam tentang manusia, Konsep manusia  di Sains, Konsep manusia dalam al-quran.Tidak lupa kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu kami dalam pembuatan makalah ini dapat di selesaikan dengan baik dan mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat.Akhirnya kritik dan saran dari semua pihak kami harapkan dan semoga makalah ini dapat memberi pengetahuan dan berguna sebagaimana mestinya.





Penyusun







Daftar isi
                                                                                         
Halaman sampul luar………………………………………………...........
Halaman judul luar………………………………………………….........
Kata pengantar……………………………………………………..........
Daftar isi…………………………………………………………….......
Bab I Pendahuluan ………………………………………………..........
Bab II Pembahasan……………………………………………………....
A.    Pengertian skenario evolusi manusia…………………………......
B.  Konsepsi islam tentana manusia,semesta dan kehidupan ……….
C.  Beberapa tanda kebesaran allah dalam diri manusia.....................
Daftar Pustaka………………………………………………………….....



DASAR-DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
A.Pendahuluan
Pendidikan islam merupakan pengembangan pikiran, penataan perilaku, pengaturan emosional, hubungan peranan manusia dengan dunia ini,serta bagaimana manusia mampu memanfaatkan dunia sehingga mampu meraih tujuan kehidupan sekaligus  megupayakan perwujudannya. Seluruh ide tersebut telah tergambar secara integratif  (utuh) dalam sebuah konsep dasar yang kokoh. Islam pun telah menawarkan konsep akidah yang wajib diimani agar dalam diri manusia tertanam perasaan yang mendorongnya pada perilakunormal yang mengacu pada syariat islam. Perilaku yang dimaksud adalah penghambaan manusia berdasarkan pemahaman atas tujuan penciptaan manusia itu sendiri, baik dilakukan secara individual maupun koleltif.
Aspek keimanan dan keyakinan menjadi landasan akidah yang mengakar dan integral, serta menjadi motivator yang menggugah manusia untuk berpandangan ke depan, optimis, sungguh-sungguh, dan berkesadaran.aspek syariat telah menyumbangkan berbagai kaidah dan norma yang dapat mengatur perilaku dan hubungan manusia. Aspek penghambaan merupakan perilaku seorang manusia yang berupaya mewujudkan seluruh gambaran, sasaran,norma, dan perintah syariat tersebut. Pendidikan merupakan saran pengembangan kepribadian manusia agar seluruh aspek diatas menjelma dalam sebuah harmoni dan saling menyempurnakan. Lewat penjelmaan itu, seluruh potensi manusia dipadukan dan dicurahkan demi mencapai suatu tujuan. Segala upaya, perilaku, dan getar perasaan, senantiasa bertitik tolak dari tujuan tersebut.





Skenario evolusi manusia
Silsilah imajiner manusia
Darwinis menyatakan bahwa manusia modern saat ini berevolusi dari makhluk serupa kera. Menurut mereka, selam prses evlusi yang diperkirakan berawal 4-5 juta tahun lalu, terdapat beberapa “bentuk transisi” antara manusia modern dan nenek moyangnya. Menurut skenario yang sepenuhnya rekaan ini, terdapat 4 kategori dasar:
1. Australpithecus
2. Homo habilis
3. Homo erectus
4.Homo sapien
Evolusionis menyebut nenek moyang pertama manusia dan kera sebagai “Australopithecus”, yang berarti “kera afrika selatan”.australopithecus hanyalah spesies kera kuno yang telah punah, dan memiliki beragam tipe. Sebagian berperawakan tegap, dan sebagian lain bertubuh kecil dan ramping.
Evolusionis menggolongkan tahapan evlusi manusia berikutnya sebagai “homo”, yang berarti “manusia”. Menurut pernyataan evolusionis, makhluk hidup dalam kelompok homo leih berkembang daripada australopihecus, dan tidak terlalu berbeda dengan manusia modern. Manusia modern di zaman kita, homo sapiens, dikatakan terbentuk pada tahapan terakhir evolusi spesies ini.
Dengan menyusun rantai hubungan sebagai: “australopithecus > Homo habilis > Homo erectus > Homo sapiens”, evlusionis menyakan bahwa masing-masing spesies ini adalah nenek moyang spesies lainnya. Akan tetapi, temua ahli-ahli paleoantropologi baru-baru ini mengungkapkan bahwa australopithecus, Homo habilis dan homo erectus hidup di belahan bumi berbeda pada masa yang sama. Selain itu, suatu segmen manusia tertentu yang digolongkan sebagai homo erectus ternyata hidup hingga zaman modern. Homo sapiens neandartalensis dan homo sapiens sapiens (manusia modern) pernah hidup bersama diwilayah yang sama. Situasi ini jelas menunjukan ketidakabsahan pernyataan bahwa mereka adalh nenek moyang bagi yang lain.
Pada hakikatnya, semua temuan dan penelitian ilmiah telah mengungkapkan bahwa catatan fosil tidak mengisyaratkan proses evolusi seperti dikemukakan evolusionis. Fosil-fosil tersebut, yang mereka katakan sebagai nenek moyang manusia, ternyata milik suatu ras manusia atau milik spesies kera.
Lalu, yang manakah fosil manusia yang manakah fosil kera? Mungkinkah salah satu dari keduanya bisa dianggap sebagai bentuk transisi? Untuk mendapatkan jawabannya, mari kita amati masing-masing kategori.
Australopithecus: spesies kera
Australopithecus,kategori pertama berarti”kera dari selatan”. Makhluk ini diduga pertama kali muncul diafrika sekitar 4juta tahun lalu dan hidup hingga 1juta tahun lalu. Australopithecus memiliki beberapa kelas.evolusionis berasumsi bahwa spesies australpihecus tertua adalah a.afarensis. setelah itu muncul a.africanus, yang memiliki kerangka lebih ramping, dan kemudian A.robustus, yang memiliki kerangka relatif lebih besar. Sedangkan untuk a.boisei, sejumlah peneliti menganggapnya spesies yang berbeda dan sebagian lagi menggolongkannyadalam sub spesies dari a.robustus
Semua spesies australopithecus adalah kera yang sudah punah dan menyerupai kera masa kini. Ukuran tengkorak mereka sama atau lebih kecil dari simpanse yang hidup dimasa sekarang. Terdapat bagian menonjol pada tangan dan kaki mereka yang digunakan untuk memenjat pohon sperti simpanse zaman sekarang, dan kaki mereka memiliki kemampuan menggenggam dahan. Mereka bertubuh pendek (maksimum 130cm) dan sperti simpanse masa kini, australpithecus jantan lebih besar dari australopithecus betina. Sekian banyak karakteristik sperti detail pada tengkorak, kedekatan kedua mata, gigi geraham yang tajam, struktur rahang, lengan yang panjang, kaki yang pendek, merupakan bukti bahwa makhluk hidup ini tidak berbeda dengan kera zaman sekarang.

              Homo habilis:kera yang dinyatakan sebagai manusia
                          Kemiripan struktur kerangka dan tengkorak australopithecus dengan simpanse, dan penolakan terhadap kenyataan bahwa makhluk ini berjalan tegak, telah sangat menyulitkan ahli paleoantropologi pro evolusi. Karena, menurut skema evolusi rekaan mereka, homo erectus muncul setelah australopithecus. Karena awalan kata “homo” berarti “manusia”, maka homo erectus tergolong kelas manusia berkerangka tegak. Ukuran tengkoraknya dua kali lebih besar dari australopithecus. Peralihan langsung dari australopithecus, yakni seekor kera mirip simpanse, ke hmo erectus yang berkerangka sama dengan manusia modern, adalah mustahil bahkan menurut teori merekan sendiri. Jadi, diperlukan “mata rantai”, yakni bentuk “transisi”. Dan konsep homo habilis muncul untuk memenuhi kebutuhan ini.
Homo erectus dan setelahnya: manusia
                          Homo erectus yang dikataka sebagai spesies manusia paling primitif. Kata “erect” berarti “tegak” maka “homo erectus” berarti “manusia berjalan tegak”. Evolusionis harus memisahkan manusia-manusia ini dari yang sebelumnya dengan menambahkan ciri “tegak”, sebab semua fosil homo erectus bertubuh tegak, tidak seperti spesimen australopithecus dan homo habilis. Jadi, tidak terdapat perbedaan antara kerangka manusia modern dan homo erectus.
Homo sapiens kun, homo heilderbergensis dan manusia cro-magnon
                          Dalam skema evolusi rekaan, homo sapiens kuno adalah tahapan terakhir sebelum manusia modern. Pada kenyataannya, evolusionis tidak dapat berkata banyak tentang manusia ini, karena hanya ada sedikit perbedaan antara mereka dengan manusia modern. Sejumlah peneliti bahkan mengatakan bahwa representasi ras ini masih hidup hingga sekarang, dan merujuk kepada orang aborigin di australia sebagi contoh. Sperti hom sapiens, orang aborigin juga memiliki alis tebal yang menonjol, struktur rahang miring kedalam dan kapsitas tengkorak sedikit lebih kecil. Disamping itu, sejumlah penemuan penting mengisyaratkan bahwa manusia semacam itu pernah hidup di hongaria dan dibeberapa desa di italia hingga beberapa waktu lalu.
B.konsepsi islam tentang manusia, semesta, dan kehidupan
Islam memiliki konsepsi manusia dan alam semesta yang jelas dan wajib diimani oleh manusia. Konsep-konsep itu adalah:
Pertama,  islam memiliki kejelasan pikiran yang menjadi landasan hidup seorang muslim. Artinya, seorang muslim menganut pikiran tersebut mempercayainya, mengikuti peringatannya dan menyerukan secara hati-hati. Karena hanya pikiran itulah yang mengontrol segala perilaku dan perbuatan manusia.
Kedua, islam memiliki kelogisan akidah dan kesesuainnya dengan fitrah,akal, dan jiwa manusiawi.
Ketiga, islam memiliki objek keyakinan yang jelas karena disajikan secara memuaskan lewat al-quran yang dengannya, manusia akan menyaksikan realitas sebagai bahan perenungan serta mengantarkan manusia pada pengetahuan tentang kekusaaan dan keesaan allah sesuai dengan tabiat psikologis dan fitrah keagamaan manusia. Jika seorang manusia merenungkan firman allah, dia akan menemukan bahwa alquran menjadikan dirinya sebgai bahan renungan sehinnga dia mampu melihat bagaimana allah menciptakan dirinya dari segumpal darah, mengajarinya membaca, menulis, atau mendayagunakan semesta, dan dapat dididik, serta bagaimana allah menciptakan dan membentuk dirinya dalm rahim idu melalui beberapa fase perkembangan hingga posturnya menjadi sempurna sekarang dan lahir dalam keadaan tidak mengetahui apa pun, kemudian dewasa hingga tiba-tiba menjadi musuh yang nyata.
Keempat, jika diantara kita ada yang bertanya-tanya, menghapal alquran menggunakan dialog yang menyentuh perasaan dan emosi serta membahas akal dan pengalaman yang mampu mengalirkan air mata dan menimbulkan getaran hati tatkala semuanya diungkapkan serta berulang-ulang, terutama tentang alam semesta dan diri? Sesungguhnya, pengulangan gambaran alam semesta dan manusia secara variatif dalam berbagai kondisi tidak hanya untuk mengenalkan aspek budaya kepada manusia atau untuk dikompetisikan dengan budaya atau filsafat lain agar keunggulan logika al-quran dapat dipertahankan dan kemampuan argumentasinya mampu mengalahkan budaya lain, atau dimaksudkan untuk melatih akal manusia melalui penghapalan dan pemahamannya. Lebih dari itu, metode tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan tersebut menjadi gerak pikiran dan perasaan yang kemudian kembali berkembang menjadi kekuatan yang mendorong realisasinya dalm dunia realitas. Teganya, agar manusia mewujudkan penghambaannya kepada allah yang tidak menjadikan gambaran semesta yang mengagumkan ini kecuali sebagai peringatan bagi manusia yang tidak takut. Dengan demikian,manusia menuju amal islami yang terejawantahkan dalam perwujudan keadilan dan syariat ilahi dalam kehidupan manusia serta pemakmuran semesta. Penyajian ayat-ayat allah tentang semesta, seperti yang dikatakan Sayyid Quthub, dimaksudkan: “agar umat manusia kembali kepada allah, kepada manhaj-Nya yang diperuntukkan bagi manusia, dan kepada ketinggian dan kemuliaan hidup yang sejalan dengan kemuliaan yang ditetapkan allah bagi manusia dalam suatu periode sejarah jika gambaran tersebut menjadi sebuah kenyataan, hal itu akan tergambar pada suatu umat yang akan memimpin umat manusia lainnya menuju kebaikan, kemaslahatan, dan perkembangan.”
            Mengingat begitu pentingnya kedudukan pendidikan dalam hidup manusia, hendaknya pembahasan masalah tersebut menjadi salah satu seruan yang dapat meninggalkan dampak praktis bagi orang-orang yang berkecimpung dalam dunia pendidikan sehingga dalam melakukan kegiatannya, mereka memegang teguh manhaj pendidikan islam. Karena itu, pembahasan masalah tersebut hendaknya di dominasi oleh metode Qur’ani sehingga manusia memahami tanda-tanda kebesaran dan keesaan Allah sebagai basis penghambaan kepada-nya. Selain iyu, dapat juga kita menyertakan pendapat-pendapat para sahabat dan tabi’in, terutama konsep pendidikan yang berhubungan dengan kehidupan manusia di alam semesta ini. Biarkan penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh manusia mendapatkan pemecahan masalah dari Al-Quran sehingga terbuktilah bahwa manhaj islam, dengan keluasan dan kesempurnaannya, mampu membangkitkan kehidupan manusia dan masyarakatnya secara keseluruhan serta mampu memecahkan setiap permasalahan umat manusia.
A.     Manusia Menurut pandangan Islam
Menurut pandangan islam psikologi, pandangan manusia terhadap dirinya sangat mempengaruhi pendidikan nya. Lantas, bagaimana pandangan islam tentang manusia?
Kesalahpahaman tentang manusia senantiasa melingkupi manusia sejak manusia menempati bumi ini. Bisa jadi, kesalahpahaman itu cenderung pada hal-hal yang berlebihan, misalnya manusia menganggap dirinya sebagai wujud terhebat dan terbesar di alam semesta ini. Di satu sisi manusia menyerukan pandangan seperti itu, di satu lain manusia memperbudak dirinya dengan egoisme, kecongkakan, dan ketakaburan sebagaimana seruan kaum A’ad ini: “... siapakah yang kekuatannya lebih besar daripada kekuatan kami ...”(Fushshilat: 15) serta seruan Fir’aun kepada kaumnya ini: “... Hai pembesar kaumku, aku tidak mengakui tuhan bagimu selain aku... “(AL-Qashash: 38). Al-Maududi mengatakan ada juga manusia yang mengangkat dirinya sebagai penanggung jawab manusia sebagai upaya agar di pertuhan sebagai tujuan kekuasaan, kegagahan, kehebatan, kezhaliman, keburukan, dan ketiranian.
Sikap berlebihan lainnya adalah kecenderungan manusia pada penempatan diri pada kehinaan dan kerendahan. Lalu manusia menundukan kepala di depan setiap pohon, batu, sungai, gungung, atau binatang. Mereka tidak melihat adanya keselamatan kecuali dengan bersujud kepada matahari, bulan, bintang, api, atau benda lain yang di anggap memngandung kekuatan atau kemampuan untuk memberikan manfaat kepada mereka.
Islam menampilkan manusia sesuai dengan hakikatnya, menjelaskan usul-usulnya, keistimewaannya, tugasnya, hubungannya dengan alam semesta, atau kesiapannya untuk menerima kebaikan dan keburukan.

1.      Hakikat Manusia dan Asal –Usul Penciptaannya
Hakikat manusia bersumber dari dua asal. Pertama, ashal al-baid (asal yang jauh), yaitu penciptaan pertama dari tanah yang kemudian Allah menyempurnakannya dan meniupkan kepadanya sebagaimana ruh-nya. Kedua, ashal al-qarib (asal yang dekat), yaitu penciptaan manusia dari nutfah. Untuk menjelaskan kedua asal tersebut, allah SWT berfirman yang artinya; “yang membuet segala sesuatu yang dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan kedalam (tubuh) nya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.” (as-Sajdah: 7-9)
Demikianlah, al-Quran mengarahkan pandangan manusia pada kehinaan yang dari kehinaan itu manusia di ciptakan  di dalam rahim ibunya, yaitu “... dari saripati air yang hina (air mani)...”(as-Sajdah: 80, “Dia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada” (at-Thariq: 6-7),”... dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa kamimenciptakan dari setitik air (mani), maka tiba-tiba dia menjadi penentang yang nyata”(yasin: 77). Arahan Al-Quran itu ditunjukan untuk menghancurkan kecongkakan manusia dan melemahkan ketakaburannya sehingga diabenar-benar tawadhu dalam kehidupannya. Al-Quran pun memberikan penjelasan tentang pertolongan Allah yang telah diberikan kepada manusia ketika berada dalam kegelapan rahim, ketika ditumbuhkan sebagai janin dan dikembangkan hingga tuntaspenciptaannya, seperti firman Allah berikut:
“... Dia menjadikan kamu dalam perut ibunya kejadian demi kejadian dalam yiga kejadian. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah. Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan, Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selai Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”(az-zumar; 6)
2.      Manusia: Makhluk yan Dimuliakan
Islam tidak memposisikan manusia dalam kehinaan, kerendahan, atau tidak berharga seperti binatang, benda mati, atau makhluk lainnya. Untuk itu, Allah swt berfirman:
“Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam. Kami angkut mereka di daratan dan dilautan kamib beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mkhluk yang telah kami ciptakan.”(al-Isra: 70)
“apakah kamu tidak melihat bahwasanya Allah menundukan apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautandengan perintah-Nya...”(al-Hajj:65)
            Allah telah menganugrahi manusia dengan kemampuan yang dengannya manusia dapat menguasai semesta yang telah diperuntukan Allah bagi manusia. Artinya,  Allah melarang manusia menghinakan diri kepada semesta ini. Dia telah memberikan keamanankepada manusia dalam menghadapi semesta karena manusia diberikan kekuasaan untuk menundukan alam semesta demi kemaslahatan umat manusia. Itulah dasar pendidikan Rabbani yang dengannya Al-Quran menumbuhkan kehormatan dan harga diri dalam diri manusia sekaligus juga menumbuhkan kesadaran terhadap karunia Allah. Ketika manusia mengendarai kapal terbang atau mobil,hendaknya dia ingat pada firman Allah berikut ini:
“supaya kamu duduk diatas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat tuhanmu apabila kamu telah duduk diatasnya; dan supaya kamu mengucapkan: “Mahasuci Tuhan yang telah menundukansemua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya.”(az-Zukhruf: 13-14).
3.      Manusia: Makhluk Istimewa dan Terpilih
Salah satu anugerah yang diberikan allah kepada manusia adalah menjadikan manusia mampu membedakan kebaikan dari kejahatan atau kedurhakaan dari ketakwaan. Kedalam naluri manusia, allah menanamkan kesiapan dan khendak untuk melakukan kebaikan atau keburukan sehingga manusia mampu memilih jalan yang mengantarkannya pada kebaikan dan kebahagiaan atau jalan yang menjerumuskannya pada kebinasaan. Dengan jelas allah menyebutkan bahwa dalam hidupnya, manusia harus berupaya menyucikan, mengembangkan, dan meningkatkan diri agar manusia terangkat dalm keutamaan. Allah SWT berfirman:
“Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaan. Sesungguhnya, beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (asy-Syams: 7-10)
Untuk orang-orang yang memilih jalan kedurhakaan, Allah meratakan mereka sekaligus kotanya dengan tanah.
           
4.              Manusia: Makhluk yang Dapat Dididik
    Allah membekali manusia dengan kemampuan untuk belajar dan mengetahui sebagaimana firman-Nya ini:
“bacalah dan tuhanmulah yang maha pemurah. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”(al-Alaq: 3 dan 5)
  Sehubungan dengan itu, al-maududi mengatakan: “pendengaran merupakan pengetahuan yang diperoleh dari orang lain. Penglihatan merupakan pengembangan pengetahuan dengan hasil observasi dan penelitian yang berkaitan dengannya. Hati sarana membersihkan ilmu pengetahuan dari kotoran dan noda sehingga lahirlah ilmu pengetahuan yang murni. Jika ketiga pengetahuan dipadukan, terciptalah ilmu pengetahuan yang sesuai dengan apa yang dikaruniakan allah kepada manusia yang hanya dengan pengetahuan itulah manusia mampu mengatasi dan menundukan makhluk lain agar tunduk pada khendaknya. “jika manusia tidak memanfaatkan sarana-sarana pendidikan tersebut, allah AWT menggolongkan mereka dalam kehinaan sebagaimana ditegaskan dalam ayat berikut ini:
“Dan sesungguhnya kami jadikan untuk sineraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”(al-A’raf:179)      
5.              Tanggung Jawab manusia
Islam bukan hanya memuliakan, mengunggulkan, dan mengistimewakan manusia atas makhluk lainnya. Sejalan dengan itu, islampun memberikan tanggung jawab penerapan syariat allah dan perwujudan penghambaan kepada-Nya. Padahal, makhluk-makhluk lain tidak bersedia memikul tanggung jawab tersebut. Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan unuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya,  dan dipukullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zhalim dan amat bodoh sehingga allah mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrikin laki-laki dan perempuan; dan sehingga allah menerima tobat orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan. Dan adalah allah maha pengampun dan maha penyayang.”(al-Ahzab:72-73)
6.              Ibadah Kepada Allah Tugas Tinggi Manusia
Seluruh tugas manusia dalam hidup ini, berakumulasi npada tanggung jawabnya untuk beribadah dan mengesankan allah sebagaimana dijelaskan allah dalam firman-Nya ini:
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan mereka supaya menyembah-Ku.” (adz-dzariyat: 56) 
“Dan sesungguhnya, masjid-masjid itu adalah kepunyaan allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya, di samping (menyembah) Allah.” (al-Jin:18)
Bebrerapa tanda kebesaran allah dalam diri manusia
Allah berfirman, “Dan (juga) pada dirimu sendiri, apakah kamu tiada memperhatikan?” (QS Adz-Dzariyat:21)
Manusia sering lupa sehingga allah memberikan tanda-tanda yang mengingatkan mereka pada beberapa keajaiban dan mukjizat yang dikandung oleh alam semesta yang dapat dijadikan sebagai pelita alam meniti jalan petunjuk dan kebenaran karena alam sekitarnya adalah alam yang saling melengkapi satu sama lain. Sebagian diantara ada yang tidak berguna dan tidak pula merugikan. Manusia adalah kepala dari seluruh alam semesta ini, tuan dari semua makhluk hidup, dimuliakan oleh allah dengan akal dan kebijaksanaan, serta diberikan keindahan bentuk lahir.allah berfirman, “sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS At-Tin : 4)
Tetapi mukjizat penciptaan tuhan tidak hanya terbatas pada satu atau beberapa jenis makhluk hidup yang kita lihat disekeliling kita setiap hari. Sebaliknya, mukjzat tersebut juga ada dalam diri manusia itu sendiri.hal ini dimaksudkan agar menjdai bukti yang selalu ada di tengah-tengah kita dan dapat dilihat oleh mata kita disetiap waktu. Tubuh manusia yang kita lihat setiap hari adalah suatu bangunan yang ajaib, rumit, memiliki bentuk lahir yang indah, dan susunan yang cantik. Allah berkhendak untuk mengarahkan pandangan kita pada bangunan yang rumit ini agar kita mengetahui  fakta jelas yang menunjukan keagungan sang pencipta dan keindahan ciptaan-Nya
            Setelah perjalanan panjang dalam melakukan penelitian ilmiah yang berat, kita menjadi tahu bahwa tubu manusia ini terdiri atas satuan-satuan utama yang sangat kecil yang dinamakan sel. Jumlahnya kira-kira 350 miliar. Ukurannya sangat kecil dan tidak dapat dilihat kecuali menggunakan mikroskop yang kuat.
            Sel-sel tubuh kita ini tidak sama,baik bentuk, besar, maupun fungsinya. Sel-sel itu sangat beragam hingga menimbulkan rasa takjub. Misalnya,butir-butir darah merah yang terbentuk bulat yang diameternya mencapai 8 mikron (1 mikron=1/1.000.000 meter), kemudian ada sel hati yang mendekati bentuk kubus yang diagonalnya mencapai 25 mikron, sel otot yang berbentuk silinder yang panjangnya mencapai satu juta mikron (1 meter) atau lebih.
            Sel –sel yang membentuk tubuh manusia ini tidak terpisah satu sama lain, tetapi hidup dalam organisasi-organisasi yang harmonis. Tiap organisasi melakukan satu pekerjaan khusus yang dibutuhkan oleh kehidupan manusia. Para ahli biologi menamakan organisasi-organisasi itu denan jaringan. Contohnya, jaringan otot yang membentuk otot-otot tubuh dengan berbagai letak dan jenisnya, jaringan sekesi yang bertugas memasok seluruh kebutuhadann tubuh,seperti enzim, hormon, zat-zat kimia lain, serta jaringan pelapis yang membungkus tubuh dari luar dan melapisinya dari bagian dalam.
            Jaringan-jaringan ini bergabung dalam organisasi-organisasi yang lebih besar yang disebut organ. Perut adalah organ yang terdiri atas beberapa jaringan, seperti jaringan sekresi yang memancarkan cairan-cairan pencernaan serta jaringan otot yang dengan gerakan-gerakannya yang teratur dan terus menerus mencampur makanan dan cairan-cairan pencernaan, lalu mendorong makanan yang telah dicerna itu kdalam usus, jaringan darah yang mengantarkan kebutuhan-kebutuhan perut,dan jaringan penyambut yang mengikta semua jaringan satu sama lain dengan kencang hingga membentuk satuan yang kuat dan mampu melakukan tugasnya dengan baik.
            Organ-organ yang melakukan satu tugas biologis yang sama ini juga tergabung kedalam satu organisasi besar yang disebut demgan sistem, yaitu organisasi terbesar dan terpelik yang ada dalam tubuh. Sistem-sistem yang ada dalam tubuh adalah sistem kulit, sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem peredaran, sistem indera, sistem kerangka, sistem otot, dan sistem sekresi dalam yang terdiri atas kelenjar endokrin. Dalam kumpulan sistem yang berbeda secara mendasar dalam perilaku, fungsi, dan sifat-sifat anatomisnya ini terbentuklah tubuh manusia. Mahasucilah allah yang menyempurnakan setiap penciptaan dan memulai penciptaan manusia dari tanah liat.
Sel Hidup dalam Tubuh Manusia
Allah berfirman,” dan katakanlah, segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan menetahuinya. Dan tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan.”(QS A-Naml: 93)
Ayat suci ini menekankan janji Allah kepada hamba-hamba-Nya bahwa tanda-tanda nya yang terbesar di cakrawala dan dalam tubuh manusia akan disingkapkan agar menjadi petunjuk dan dapat memperdalam iman mereka kepada sang pencipta. Dalam hal ini, sel hidup adalah satuan bangunan yang berbentuk tubuh manusia, hewan, dan tumbuhan. Dari sel ini terbentuk berbagai macam sistem yang berbeda bentuk, sususnan, dan kandungan, bahkan bagian-bagian satu sistem yang berbentuk dari kumpulan sel pun berbeda-beda sesuai sesuai dengan pekerjaan yang telah di tentukan untuknya,
            Jika membatasi pembicaraan pada sel hidup yang ada di dalam tubuh manusia, kita akan mendapatkan produk-produknya beragam sesuai dengan tujuan hidup. Sel-sel itu memproduksi darah, tulang, daging, dan saraf, bahkan dalam kondisis tertentu, sel-sel hidup itu memproduksi sel-sel baru untuk mempertahankan diri. Barangkali hal yang paling penting yang dapat kita temukan pada prilaku sel hidup adalah pembelahan dirinya. Sebagaimana diketahui janin terbentuk dari pembuahan spermatozoa yang sebenarnya merupakan setengah sel hidup pada setengah sel betina. Yaitu setengah sel hidup, kemudian dengan sangat cepat sel itu terbelah menjadi dua sel. Tiap sel, besarnya sama dengan sel asli. Demikianlah pembelahan dan pertumbahan itu terus berlangsung di dalam setiap sel. Ilmu pengetahuan dan para ilmuwan tercengang menyaksikan proses pembelahan diri dengan cara yang menakjubkan ini.
            Para ilmuwan sejak diketahuinya sel hidup melakukan penelitian komposisi sel dengan digunakan komposisi sel dengan digunakan tekhnologi maju agar dapat mengenai misteri-misteri yang dapat menyebabkan membelah diri, tumbuh, dan makan. Dari penelitian-penelitian tersebut mereka menemukan asas sel hidup adalah protein yang terbentuk oleh zat sam amino. Dengan demikian, zat-zat asam amino inilah yang menjadi asas sel hidup yang penuh dengan misteri-misteri.demi berlangsungnya kehidupan, tubuh harus membawa protein kedalam sel-selnya untuk menumbuk dan diurai menjadi zat asam amino, lalu diangkat lagi dalam bentuk baru. Oleh karena itu, para ilmuwan mengatakan bahwa zat asam amino atau protein adalah asal kehidupan. Para ilmuwan juga telah menemukan beberapa jenis zat asam amino dan mengetahui susunan molekul protein. Jenis-jenis protein yang berbentuk dari zat asam yang ada dalam sel yang jumlahnya tidak terbayangkan lagi.
            Penelitian ilmiah masih terus melakukan tugasnya menemukan misteri-misteri sel hidup yang ada di dalam janin hingga membuat kita terpaku di dalam kegiatannya yang aneh, yaitu penghancuran protein, kemudian membangunnya kembali. Dalam hal ini, contoh paling dekat untuk menjelaskan kegiatan yang terjadi di dalam sel hidup itu adalah rumah yang berdiri kokoh kemudian dirobohkan, lalu dari batu, kayu, pasir, dan ubun didirikan bangunan baru yang lebih dibutuhkan. Anda dapat membayangkan betapa waktu, energi, dan tenaga ahli yang dibutuhkan untuk mempelajari pekerjaan ini, kemudian merancangnya dan akhirnya melaksanakannya.
            Diantara rahasia-rahasia paling rumit pada proses perubahan dan pembangunan yang dilakukan sel hidup itu adalah kecepatan yang sangat tinggi dan tidak dapat dipantau oleh ilmu pengetahuan modern dengan tekhnologi canggihnya. Meskipun demikian, tekhnologi tersebut masih menjanjikan secercah harapan dalam mempelajari proses yang sangat aneh itu untuk meneliti zat-zat asam yang dikumpulkan ulang dengan cara berbeda dengan aslinya agar menghasilkan jenis protein baru yang dikehendaki. Perpindahan zat asam amino dan berkumpulnya dalam bejana tertentu di dalam sel hidup merupakan mukjizat luar biasa yang secara logis mengharuskan terwujudnya keimanan murni dan jujur pada keesaan Allah. Tiap satu sel mengandung beberapa bejanayang bernama ribisom, tetapi bagaimana zat-zat asam tertentu diantara zat-zat asam yang ada di dalam sel itu di pindahkan kedalam bejana-bejana tertentu dan tidak masuk kedalam bejanalain merupakan pertanyaan yang belum dapat dijawab, kecuali mengembalikan kepada Pencipta Yang Maha Esa yang mengatakan pada sesuatu,”jadilah!” dan sesuatu itu pun segera jadi.

Al-quran menjelaskan kehidupan manusia dan fase—fasenya dalam firman-NYA
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.Kemudian Kami jadikan air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (Rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha suci Allah, Pencipta  yang paling baik.” (QS. al-mu`minu: 12-24)
“Wahai manusia jika kamu meragukan (hari) kebangkitan.Maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemuudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang  tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepadakamu; dan tetapkan dalam Rahim menurut kehendak kami sampai waktu yang telah di tentukan, lalu kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada manusia dewasa, dan diantara kamuada yang diwafatkan dan (adapulan) diantara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga n dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya” (QS. al-hajj: 5)
Denganini al-quran mengajarkan ilmu biologi hanya saja al-quran bersifat global d dan ilmu bilobitapsili dengan analisis bersumber pada al-quran di bawah ini beberapa struktur penunjang kesempurnaan manusia.

1.      Indra penglihatan dan susunan mata
Allah berfirman “Bukankan Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata (QS. Al-Balad: 8)  mata merupakan komponen penunjang untuk kita lebih mengenal pencipta kita tapi apabila mata tidak berfungsi kita masih bias mengenalnya dengan komponen yang  lain mata terdiri dari:
a.      Lensa mata
b.      Bola mata
c.       Air mata
2.      Indra pendengaran dan susunan telinga
Termakrub dalam firmannya “Dan Dialah  yang  telah menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran,,, (QS. Al-Mu`minun: 78) banyak sekali  yang terkuak dari indra pendengaran ini telinga terdiri dari telinga luar mencakup daun telinga. Telinga tengah berupa bilik kecil yang bertembok enam dan tiga tulang sanggurdi yang sangat kecil yang dua ini bekerja sangat amazing dan saling melengkapi di urutan terakhir ada telinga bagian dalamkomposisinya terdiri dari selaput lembut, rumah siput dan alat penyeimbang.
3.      Indra perasa dan susunan lidah
Allah SWT berfirman dalam sural al-balad ayat 8-9 yang berbunyi “Bukankah Kami telah memeberikan kepadanya dua buah mata, lidah, dan dua buah bibir.Kemampuan indra perasa ini sangat luar biasa dimana tidak semua bagian indra perasa dapat merasakan rasa yang sama.
4.      Indra penciuman dan susunan hidung
Allah SWT berfirman “Dan Kami  telah tetapkan terhadap mereka didalamnya (taurat) bawa jiwa(dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka pun ada kisasnnya” (QS. Al-maidah: 45) hidungmerupakan organ pencium pada manusia dan merupakan salah satu organ ganda seperti mata dan telinga.Hidung juga merpakan jalan utama berlalunya udara ketika terjadi  proses pernapasan.
  
5.      Pernapasan dan gerakannya
Sebagaimana firmannya “Dan pada dirimu sendiri, maka apakah kamu tidak memeperhatikan?”(QS. adz-dzariat: 21) al-quran telah merespon pembahasan tentang pernapasan secara umum bernapas adalah mengirup udara dari atmosfi runtuk dimasukan kedalam paru-paru kemudian dikeluarkan lagi melalui  proses penghirupan dan peniupan. Alat pernapasan yang diembankan untuk tugas bernapas terdiri atas hidung, tekak, pangkal tenggorokan dan batang tenggorokan


Referensi
1.Al-Qur’anul karim
2.Prof.Dr.Ahmad fuad pasya. 2006. Dimensi sains alqur’an. Kairo mesir : Tiga serangkai
3.Yahya harun.2001. Keruntuhan teori evolusi. Bandung : dzikra
4.Abdurrahman an nahlawi. 1995. Pendidikan islam di rumah sekolah dan masyarakat. Jakarta : Gema insani press
5.Ensiklopedi Kemukjizatan ilmiah dalam alqur’an dan sunnah

























Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kedudukan Tasawuf Dalam Syari`at Islam

Islam Sebagi Produk Budaya

Landasan Pendidikan dan Asas Pendidikan di Indonesia