Landasan Pendidikan dan Asas Pendidikan di Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Landasan pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik tolak  dalam rangka praktek pendidikan dan atau  studi pendidikan. Dalam hal ini pendidikan merupakan suatu proses untuk mencari kesesuaian antara logika dan fakta dengan cara yang sitematis, oleh karena itu kepada setia orang yang mau menggeluti bidang pendidikan harus memahami betul penidikan secara komprehensif guna menunjang kinerja yang sesuai dengan kaidah-kaidah pendidikan.
Pendidikan di Indonesia khusunya, masih banyak kekurangan yang harus dibenahi baik kekurangan SDM ataupun yang lainnya, dengan megetahui landasan-landasan pendiikan dan asas-asas pendiikan di harapkan SDM kedepannya menjadikan pendidikan di Indonesia lebih baik, maju dan berdaya saing.
2.      Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu:
a.       Apa yang dimaksud dengan landasan pendidikan?
b.      Ada berapa macam-macam landasan pendidikan?
c.       Apa yang dimaksud asas pendidikan?
d.      Ada berapa macam asas-asas pendidikan?

3.      Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
a.       Untuk mengetahui pengertian dan macam-macam landasan pendidikan.
b.      Untuk mengetahui pengertian asas pendidikan dan macam-macam asas pendidikan.



















BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian Landasan Pendidikan
Fungsi landasan pendidikan dalam tenaga kependidikan tidak tertuju kepada pengembangan aspek keterampilan khusus mengenai pendidikan sesuai spesialisasi jurusan atau program pendidikan, melaikan tertuju kepada kepada pengembangan wawasan kependidikan, yaitu berkenaan dengan berbagai asumsi yang bersifat umum tentang pendidikan yang harus dipilih dan diadopsi oleh tenaga kependidikan sehingga menjadi cara pandang dan bersikap dalam rangka melaksankan tugasnya.
Secara leksial, landasan berarti tumpuan, dasar atau asal, dalam bahasa Arab disebut al-ushul (Ar-Romli, 2004), karena itu landasan merupakan tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan. Titik tolak atau dasar pijakan ini dapat bersifat material, contoh: landasan pesawat terbang, dapat pula bersifat konseptual, contoh: landasan pendidikan. Landasan yang bersifat konseptual identik dengan asumsi dapat dibedakan menjadi tiga macam asumsi, yaitu aksioma, postulat dan premis tersembunyi landasan pendidikan, adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam rangka praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.
2.      Macam-Macam Landasan Pendidikan
Seperti kita akan membangun sebuah bangunan katakanlah rumah, yang diperhatikan pertama-tama adalah fondasinya. Apabila fondasinya kuat dan bagus maka akan sangat berpengaruh sekali terhadap kualitas rumah yang akan dibangun tadi. Begitu juga sebaliknya apabila fondasinya kurang bahkan tidak kuat bisa kita tebak bagaimana jadinya. Dalam perjalanan dunia pendidikan pun demikian, walaupun benda mati dapat dijadikan iktibar atau gambaran dalam pendidikan. Pendidikan dapat berjalan dengan bagus apabila ditegakan dengan beberapa landasan:
1.      Landasan Agama
Landasan agama merupakan landasan yang paling mendasari dari landasan-landasan pendidikan, sebab landasan agama adalah landasan yang diciptakan oleh Allah Swt. Landasan agama berupa firman Allah dalam kitab suci Al-Qur`an  dan Al-Hadits berupa risalah yang dibawa oleh Rasulullah Saw (Ar-Romli, 2004).
Bahkan sistem pendidikan di Indonesia mengaharuskan setiap peserta didik mengikuti pendidikan agama.
2.      Landasan Filosofi
Filsafat sebagi induk ilmu pengetahuan, pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu, kepastian dimulai dari ragu-ragu dan filsafat dimulai dari keduanya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, filsafat dapat diartikan sebagai berikut:
a.       Teori atau analisis logis tentang prinsip-prinsip yang mendasari pengaturan, pemikiran pengetahuan dan sifat alam semesta (Kemdikbud, 2016).
b.      Prinsip-prinsip umum tentang suatu bidang pengetahuan.
c.       Ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika dan epistimologi.
Dan pendidikan merupakan cabang ilmu dari filsafat, namun pendidikan bukan merupakan filsafat murni, melaikan filsafat khusus atau terapan.
3.      Landasan Hukum
Landasan dalam hukum berarti, melandasi atau mendasari atau titik tolak. Semua tindakan yang dilakukan di Negara didasari dengan perundang-undangan tersebut. Apabila terdapat suatu tindakan yang bertentangan dengan dengan perundangan itu, maka dikatakan melanggar hukum.
Pendidikan di Indonesia menurut UUD 1945, yakni terdapat pada pasal 31 ayat 1 dan ayat 2 disusul dengan dengan peraturan UU Nomor 19 Tahun 2003 dan peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005. Dan pendidikan di Indonesia dinyatakan sebagai sistem yang tedapat pada pasal 38 ayat 1 dan 2, pasal 39 ayat 1 dan 2 (Kemendikbud, 2014).
4.      Landasan Psikologis
Psikologis merupakan ilmu jiwa, psikologis pendidikan harus mempertimbangkan aspek psikologis peserta didik sebagai subjek pendidikan dimana pendidikan harus disesuaikan dengan perkembangan mereka.
5.      Landasan Sejarah
Sejarah adalah keadaan masa lampau dengan segala macan kejadiaan atau kegiatan didasari oleh konsep tertentu.
6.      Landasan Sosial Budaya
Sosial mengaju pada hubungan antar individu, anatar masyarakat, serta individu dengan masyarakat. Unsur sosial merupkan aspek individu secara alami yang sudah ada sejak manusia dilahirkan. Ditopang dengan budaya dimana nilai impilakasi pendidikan harus menjadi budaya baik untuk individu ataupun masyarakat. Bahasa sosial budaya diuraikan secara berturut-turut:
a.       Sosial dan pendidikan.
b.      Kebudayaan dan penidikan.
c.       Masyarakat dan sekolah.
d.      Masyarakat Indonesia dan pendidikan.
7.      Landasan Sosilogi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok dan struktur sosialnya. Jadi sosiologi mempelajari bagaimana manusia itu berhubungan satu dengan yang lain dalam kelompoknya dan bagaimana susunan unit-unit masyarakat atau sosial di wilayah serta kaitannya dengan yang lain.
8.      Landasan Ekonomi
Dunia sekarang tidak hanya ditimbulkan oleh dunia politik, melainkan juga masalah ekonomi, dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi maka manusia dituntun untuk berpendidikan tinggi pula, karena semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula tarap ekonominya. Yang jadi permasalah masa kini adalah pendidikan dijadikan lahan untuk menghasilkan kedudukan dan penghasilan.
9.      Landasan Ilmiyah dan Teknologi
Kemajuan zaman mempengaruhi akan berkembangnya dunia pendidikan, dimana sekarang ini tehnologi menjadi bahan masakan untuk menghasilkan pendidikan yang sesuai dengan tuntutan zamannya. Pendidikan sangan pleksibel dimana setiap kemajuan pasti dibarengi dengan kemajuan pendidikan.
3.      Pengertian Asas-Asas Pendidikan
Definisi asas adalah dasar atau hukum dasar (Kemdikbud, 2016). Pengertian asas adalah prinsip dasar yang menjadi acuan berpikir seseorang dalam mengambil keputusan-keputusan yang penting didalam hidupnya.
Pengertian asas pendidikan memiliki arti hukum atau kaidah yang menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan (Kemendikbud, 2014). Asas pendidikan juga diartikan sebagai suatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan pemikiran, baik pada tahan rancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah bahwa manusia itu dapat dididik dan mendidik diri sendiri (Hamdani, 2008).

4.      Macam-Macan Asas Pendidikan
Khusus di Indonesia, terdapat sejumlah asas yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu. Asas-asas tersebut antara lain:
1.      Asas Tut wuri Handayani
Asas tut wuri handayani, yang kini menjadi semboyan Diknas pada awalnya merupakan salah satu dari asas 1922 yakni: tujuh buah asas dari Perguruan Nasional Taman Siswa (didirikan 3 Juli 1922). Asas atau semboyan ini dikumandangkan oleh Ki Hadjar Dewantara. dan mendapat dukungan dari positif dari Drs. RMP Sosrokartono dengan menambahkan dua semboyan yaitu : Ing Ngarso Sung Tuladha dan Ing Madya Mangun Karsa. Ketiga semboyan itu telah menyatu menjadi satu kesatuan asas. 
Asas tut wuri handayani merupakan inti dari asas 1922 yang menegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya dengan mengingat tertibnya persatuan dalam peri kehidupan umum. Keadaan yang dapat ditemukan dalam pendidikan berkaitan dengan asas ini antara lain :
a.       Peserta didik mendapat kebebasan dalam memilih pendidikan dan keterampilan yang diminati di semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan yang disediakan sesuai potensi, bakat, dan kemampuan yang dimiliki.
b.      Peserta didik mendapat kebebasan memilih pendidikan kejuruan yang diminati agar mempersiapkan diri untuk memasuki lapangan kerja dan bidang yang diinginkan.
c.       Peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa mendapat kesempatan untuk memasuki program pendidikan dan keterampilan yang diminati sesuai dengan gaya dan irama belajarnya.
d.      Peserta didik yang memiliki keistimewaan atau kekurangan dalam fisik dan mental memperoleh kesempatan untuk memilih pendidikan dan keterampilan yang sesuai dengan keadaanya.
e.       Peserta didik di daerah terpencil mendapat kesempatan memperoleh pendidikan keterampilan yang sesuai dengan kondisi daerahnya.
f.       Peserta didik dari keluarga tidak mampu mendapatkan kesempatan memperoleh pendidikan dan keterampilan sesuai dengan minat dan kemampuanya dengan bantuan dan dari pemerintah masyarakat. 

2.      Asas Belajar Sepanjang Hayat
Istilah belajar sepanjang hayat erat kaitannya dengan istilah “pendidikan seumur hidup”. UNESCO Institute for Education menetapkan suatu definisi kerja yakni pendidikan seumur hidup adalah pendidikan yang harus :
a.       Meliputi seluruh hidup setiap individu.
b.      Mengarah kepada pembentukan, pembaharuan, peningkatan dan penyempurnaan secara sistematis pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat meningkatkan kondisi hidupnya.
c.       Tujuan akhirnya adalah mengembangkan penyadaran diri (self fulfilment) setiap individu.
d.      Meningkatkan kemampuan dan motivasi utnuk belajar mandiri.
e.       Mengakui kontribusi dari semua pengaruh pendidikan yang mungkin terjadi, termasuk yang formal, non formal dan informal. 
f.       Ada 2 misi yang diemban dalam proses belajar mengajar berdasarkan latar pendidikan seumur hidup yaitu :: membelajarkan peserta didik dengan efisien dan efektif dan serentak dengan itu, meningkatkan kemauan dan kemampuan belajar mandiri sebagai basis belajar sepanjang hayat.

3.      Azas Kemandirian Dalam Belajar
Asas ini tidak dapat dipisahkan dari 2 asas tut wuri handayani dan belajar sepanjang hayat. Implikasi dari asas ini adalah pendidik harus menjalankan peran komunikator, fasiltator, organisator, dsb. Pendidik diharapkan dapat menyediakan dan mengatur berbagai sumber belajar sedemikian rupa sehingga memudahkan peserta didik berinteraksi dengan sumber belajar tersebut (afidburhanuddin, 2003).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disumpulkan pengertian landasan adalah tumpuan, dasar atau alas, macam-macam landasan pendidikan: Landasan Agama, Landasan Filosofi, Landsan Hukum,Landsan Psikologis, Landsan Sejarah, Landsan Sosial Budaya, Landsan Sosiologis, Landasan Ekonomi Dan Landasan Ilmiah Dan Teknologi.
Pengertian asas adalah dasar atau hukum dasar, di Indonesia khusunya menganut asas-asas pendidikan yaitu: asas Tut wuri Handayani, asas Belajar Sepanjang Hayat dan asas Kemandirian Dalam Belajar.












Daftar Pustaka

afidburhanuddin. (2003, 11 08). afidburhanudin. Retrieved 10 31, 2017, from asas-asas-pendidikan: https://afidburhanuddin.wordpress.com
Ar-Romli. (2004). Ushul Pikih Al-Islamiyah. Bandung: Darul Pikri.
Hamdani. (2008). Dasar Dasar Pendidikan. Bandung: Pustaka Ilmu.
Kemdikbud. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Kemdikbud.
Kemendikbud. (2014). Materi Pelatihan Guru Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.











Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kedudukan Tasawuf Dalam Syari`at Islam

Islam Sebagi Produk Budaya