MAKALAH ILMU KALAM AHLISUNNAH WALJAMA`AH



MAKALAH
ILMU KALAM
AHLISUNNAH WALJAMA`AH

Dosen
Jurusan Perbangkan Syari`ah
Pemakalah Winny Yuniar









STAI AL-MUHAJIRIN PURWAKARTA
Jl. Veteran No. 155 Nagri Kaler Purwakarta 41115 Tlpn/Fax. (0264) 200008



KATA PENGANTAR
Sehubungan dengan tema makalah yang saya dapat khusunya sangat bagus seklai karena dengan wasilah makalah ini saya akan tahu apa sebenarnya ahlussunnah waljama`ah itu, walaupun banyak kekurangan dalam merealisasikan makalah ini tapi saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat makalah ini secara teoritis dan sepadat mungkin supaya mudah untuk dipahami dan renyah dalam membacanya.
Sebelumnya saya berterimakasih kepada Alloh swt yang telah memberikan kefahiman kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang dibebankan pengajar kepada saya, kepada para pengajar dan teman-teman yang telah membantu saya untuk menyelesaikan makalah ini saya hatuarkan banyak terimakasih.
Apa bila menemukan sesuatu yang masih samar dalam makalah ini jangan sungkan-sungkan untuk untuk kasih koreksi dan masukan supaya semuanya dapat memahami dan mamfaat dari makalah ini.













BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Islam sekarang ini sudah terbagi keberbagai macam golongan karena didasari territorial yang luas dan terus berkembangnya ilmu tekhnologi yang mempengaruhi pemahan setiap insan, banyak sekali golongannya hanya saja dalam masalah ini saya kan berfokus pada pembahasan ahlussunah waljama`ah yang menurut dekrifsi banyak orang bahwa ahli sunnah itu adalah ummat nabi yang berpegang teguh pada ajaran Alloh swt dan sunnah nabi Muhammad saw, yang tidak membuat bid`ah dan mengganti ajaran islam yang telah diwariskan dari rosulnya, yang akan mendapat syafa`atul udzma kelak diyaumul jaja, yang terus menjaga, melestarikan dan mengamalkan ajaran nabi Muhammad saw.
Tapi apakah benar ahlusunnah itu seperti dekripsi diatas? Kita tidak bisa langsung menilai hanya karena dekripsi yang banyak dan teoritis itu, tapi kita harus bisa menyibak kebenarannya seperti pokok ajarannya dan lain sebagainnya.
Rumusan Masalah
·         Bagaimana perkembangan ahlussunah waljama`ah?
·         Apasaja pokok ajaran dari ahlussunah waljama`ah?
Tujuan
·         Mengetahui secara garis besar perkembangan ahlussunah waljama`ah.
·         Mengetahui satu persatu ajaran pokok dari ahlussunah waljamaah.
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan ahlussunah waljama`ah
Dahulu di zaman Rasulullaah saw. Kaum muslimin dikenal bersatu, tidak ada golongan ini dan tidak ada golongan itu, tidak, semua dibawah pimpinan dan komando Rasulullah saw. Bila ada masalah atau beda pendapat antara para sahabat, mereka langsung datang kepada Rasulullah saw. Itulah  yang membuat para sahabat saat itu tidak sampai terpecah belah, baik dalam masalah akidah, maupun dalam urusan duniawi. Kemudian setelah  Rasulullah saw wafat, benih-benih perpecahan mulai tampak dan puncaknya terjadi saat Imam Ali kw menjadi khalifah. Namun perpecahan tersebut hanya bersifat politik, sedang akidah mereka tetap satu yaitu akidah Islamiyah, meskipun saat itu benih-benih penyimpangan dalam akidah sudah mulai ditebarkan oleh Ibin Saba’, seorang yang dalam sejarah Islam dikenal sebagai pencetus faham Syiah (Rawafid). Tapi setelah para sahabat wafat, benih-benih perpecahan dalam akidah tersebut mulai membesar, sehingga timbullah faham-faham yang bermacam-macam yang menyimpang dari ajaran Rasulullah saw. Saat itu muslimin terpecah dalam dua bagian, satu bagian dikenal sebagai golongan-golongan ahli bid’ah, atau kelompok-kelompok sempalan dalam Islam, seperti Mu’tazilah, Syiah (Rawafid), Khowarij dan lain-lain. Sedang bagian yang satu lagi adalah golongan terbesar, yaitu golongan orang-orang yang tetap berpegang teguh kepada apa-apa yang dikerjakan dan diyakini oleh Rasulullah saw bersama sahabat-sahabatnya. Golongan yang terakhir inilah yang kemudian menamakan golongannya dan akidahnya Ahlus Sunnah Waljamaah. Jadi golongan Ahlus Sunnah Waljamaah adalah golongan yang mengikuti sunnah-sunnah nabi dan jamaatus shohabah. Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah saw: bahwa golongan yang selamat dan akan masuk surga (al-Firqah an Najiyah) adalah golongan yang mengikuti apa-apa yang aku (Rasulullah saw) kerjakan bersama sahabat-sahabatku.
Dengan demikian akidah Ahlus Sunnah Waljamaah adalah akidah Islamiyah yang dibawa oleh Rasulullah  dan golongan Ahlus Sunnah Waljamaah adalah umat Islam.  Lebih jelasnya, Islam adalah Ahlus Sunnah Waljamaah dan Ahlus Sunnah Waljamaah itulah Islam. Sedang golongan-golongan ahli bid’ah, seperti Mu’tazilah, Syiah (Rawafid) dan lain-lain, adalah golongan yang menyimpang dari ajaran Rasulullah saw yang berarti menyimpang dari ajaran Islam. Dengan demikian akidah Ahlus Sunnah Waljamaah itu sudah ada sebelum Allah menciptakan Imam Ahmad, Imam Malik, Imam Syafii dan Imam Hambali. Begitu pula sebelum timbulnya ahli bid’ah atau sebelum timbulnya kelompok-kelompok sempalan. Akhirnya yang perlu diperhatikan adalah, bahwa kita sepakat bahwa Ahlul Bait adalah orang-orang yang mengikuti sunnah Nabi saw dan mereka tidak menyimpang dari ajaran nabi. Mereka tidak dari golongan ahli bid’ah, tapi dari golongan Ahlus Sunnah.

Al-Firqotun Najiyah Adalah Ahlus Sunnah Wal-Jama’ah, Pada masa kepemimpinan Rasulullah saw kaum muslimin itu adalah umat yang satu sebagaimana di firmankan Allah swt artinya: Sesungguhnya kalian adalah umat yang satu dan Aku (Allah) adalah Rab kalian, maka beribadahlah kepada-Ku (Al-Anbiyaa: 92). Maka kemudian sudah beberapa kali kaum Yahudi dan munafiqun berusaha memecah belah kaum muslimin pada zaman Rasulullah saw namun mereka belum pernah berhasil. Telah berkata kaum munafiq. Artinya: Janganlah kamu berinfaq kepada orang-orang yang berada di sisi Rasulullah, supaya mereka bubar. Yang demikian tersebut bisa terjadi karena masih banyaknya ulama dari kalangan muhadditsin, mufassirin dan fuqaha.Mereka termasuk sebagai ulama tabi’in dan pengikut para tabi’in serta para imam yang empat dan murid-murid mereka.Juga disebabkan masih kuatnya daulah-dualah Islamiyah pada abad-abad tersebut, sehingga firqah-firqah menyimpang yang mulai ada pada waktu itu mengalami pukulan yang melumpuhkan baik dari segi hujjah maupun kekuatannya. Setelah berlalunya abad-abad yang dipuji ini bercampurlah kaum muslimin dengan pemeluk beberapa agama-agama yang bertentangan.Diterjemahkannya kitab ilmu ajaran-ajaran kuffar dan para raja Islam-pun mengambil beberapa kaki tangan pemeluk ajaran kafir untuk dijadikan menteri dan penasihat kerajaan, maka semakin dahsyatlah perselisihan di kalangan umat dan bercampurlah berbagai ragam golongan dan ajaran.Begitupun madzhab-madzhab yang batilpun ikut bergabung dalam rangka merusak persatuan umat.Hal itu terus berlangsung hingga zaman kita sekarang dan sampai masa yang dikehendaki Allah. Walaupun demikian kita tetap bersyukur kepada Allah karena Al-Firqatun Najiyah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah masih tetap berada dalam keadaan berpegang teguh dengan ajaran Islam yang benar berjalan diatasnya, dan menyeru kepadanya, bahkan akan tetap berada dalam keadaan demikian sebagaimana diberitakan dalam hadits Rasulullah tentang keabadiannya, keberlangsungannya dan ketegarannya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah demi langgenggnya agama ini dan tegaknya hujjah atas para penentangnya. Sesungguhnya kelompok kecil yang diberkahi ini berada di atas apa-apa yang pernah ada semasa sahabat ra bersama Rasulullah saw baik dalam perkataan perbuatan maupun keyakinannya seperti yang disabdakan oleh beliau. Artinya: Mereka yaitu barangsiapa yang berada pada apa-apa yang aku dan para sahabatku jalani hari ini.
Pokok Ajaran Ahlussunah Waljama`ah
1. Beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari Akhir dan Taqdir baik dan buruk.
2. Bahwasanya iman itu perkataan, perbuatan dan keyakinan yang bisa bertambah dengan keta’atan dan berkurang dengan kema’shiyatan, maka iman itu bukan hanya perkataan dan perbuatan tanpa keyakinan sebab yang demikian itu merupakan keimanan kaum munafiq, dan bukan pula iman itu hanya sekedar ma’rifah (mengetahui) dan meyakini tanpa ikrar dan amal sebab yang demikian itu merupakan keimanan orang-orang kafir yang menolak kebenaran.
3. Bahwasanya mereka tidak mengkafirkan seorangpun dari kaum muslimin kecuali apabila dia melakukan perbuatan yang membatalkan keislamannya.Adapun perbuatan dosa besar selain syirik dan tidak ada dalil yang menghukumi pelakunya sebagai kafir.
4.Wajibnya ta’at kepada pemimpin kaum muslimin selama mereka tidak memerintahkan untuk berbuat kema’skshiyatan, apabila mereka memerintahkan perbuatan ma’shiyat, dikala itulah kita dilarang untuk menta’atinya namun tetap wajib ta’at dalam kebenaran lainnya.
5. Haramnya keluar untuk memberontak terhadap pemimpin kaum muslimin apabila mereka melakukan hal-hal yang menyimpang, selama hal tersebut tidak termasuk amalan kufur.Hal ini sesuai dengan perintah Rasulullah saw tentang wajibnya ta’at kepada mereka dalam hal-hal yang bukan ma’shiyat dan selama belum tampak pada mereka kekafiran yang jelas.
6. Bersihnya hati dan mulut mereka terhadap para sahabat Rasul ra sebagaimana hal ini telah digambarkan oleh Allah swt ketika mengkisahkan Muhajirin dan Anshar dan pujian-pujian terhadap mereka.
7. Mencintai ahlul bait.
8. Menyakini bahwa adanya karomah bagi orang-orang pilihan Alloh swt.
9. Dan diantara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah bahwa dalam berdalil selalu mengikuti apa-apa yang datang dari Kitab Allah dan atau Sunnah Rasulullah saw baik secara lahir maupun bathin dan mengikuti apa-apa yang dijalankan oleh para sahabat dari kaum Muhajirin maupun Anshar pada umumnya dan khususnya mengikuti Al-Khulafaur-rasyidin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kedudukan Tasawuf Dalam Syari`at Islam

Islam Sebagi Produk Budaya

Landasan Pendidikan dan Asas Pendidikan di Indonesia